Jakarta - Meski terlacak oleh Depkominfo menggunakan alamat Internet Protocols (IP) di wilayah Amerika Utara, penghina 'Indonesia Raya' diyakini sebenarnya berasal dari sebuah warnet di Malaysia. Kok bisa?
Hal ini dikemukakan seorang aktivis keamanan komputer yang tidak mau disebutkan namanya. Kepada detikINET, Jumat (28/8/2009), ia berkeyakinan pelaku penghinaan lagu kebangsaan itu tidak berada di Amerika Utara.
"Itu kan dari salah satu daerah di Sabah. Di sebuah warnet pake IP Tunnel, switch ke proxy dan browsing. Memang itu IP Tunnel punya Amerika Utara," ujarnya.
Menurut pria yang pernah ikut menyerang Internet Service Provider di Israel itu, trackback record ping DNS yang digunakan pelaku akan berbeda apabila ia benar-benar berada di Amerika Utara atau menggunakan IP Tunnel. "Kalau di visual route ketahuan itu," ia menambahkan.
IP Tunnel merupakan kanal komunikasi yang dibuat antara dua jaringan dengan 'membungkus' paket yang berlalu di dalamnya. Jika menggunakan IP Tunnel, IP pada titik ujung dari jalur itu akan dikenali sebagai 'IP asli'. Contohnya, jika dibuat IP Tunnel dari sebuah komputer/jaringan di Indonesia ke Amerika Serikat, maka apapun yang dilakukan komputer di Indonesia akan dianggap berasal dari IP di AS.(Sumber:Detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mengatakan....